Sabtu, 30 September 2017

TUGAS SOFTSKILL
“Metodologi Penelitian”

Assalamualaikum.. selamat pagi, siang, sore ataupun malam. Tulisan saya kali ini berisi tentang “Metodologi Penelitian”. Bagi yang memang sedang mencari materi ini semoga memiliki manfaat. aamin..
Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu “methodos” dan “logos”. Methodos (metode) “methodos” yang terdiri dari 2 kata yaitu “metha” artinya melewati, menempuh atau melalui dan kata “hodos” yang artinya cara atau jalan. Maka dari itu pengertian dari “Metode” ialah cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan dan sedangkan ”logos” berarti ilmu atau bersifat yang ilmiah. Jadi Metodologi ialah merupakan ilmu atau cara yang digunakan dalam memperoleh suatu kebenaran dengan menggunakan penelusuran dengan urutan dan tata cara tertentu sesuai dengan apa yang akan dikaji atau yang diteliti secara ilmiah. . Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Tentang istilah “Penelitian” banyak para sarjana yang mengenukakan pendapatnya, seperti :
David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
J. Suprapto MA
 Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
Sutrisno Hadi MA
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Dari batasan-batasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan. Metodologi penelitian terdiri dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian juga dapat diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya. Jadi, metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya.
Dalam Metodologi, peneliti selalu berusaha untuk mencari pertanyaan yang diberikan dengan cara-cara yang sistematis yang digunakan dan berupaya untuk mengetahui semua jawaban sampai dapat mengambil kesimpulan. Jika penelitian tidak dilakukan secara sistematis pada masalah, akan lebih sedikit kemungkinannya untuk dapat mengetahui hasil akhir. Untuk menemukan atau menjelajahi pertanyaan penelitian, peneliti akan menghadapi berbagai permasalahan,  dimana semua itu baru dapat diselesaikan secara efektif jika menggunakan metodologi penelitian yang benar (Industrial Research Institute, 2010).
Dalam rangka untuk merencanakan proses penelitian secara keseluruhan dan agar penelitian dapat selesai tepat waktu serta penelitian berjalan di arah yang benar, maka peneliti haruslah hati-hati dalam memilih metodologi. Sehingga proses pemilihan metode penelitian adalah bagian yang sangat penting di dalam proses penelitian. Dengan kata lain; Metodologi berguna dalam rangka memetakan pekerjaan penelitian secara keseluruhan dan memberikan kredibilitas kepada hasil penelitian yang dicapai nantinya.
Kesimpulan dari berbagai pengertian tentang metodologi di atas, menurut versi statistikian adalah: metodologi penelitian adalah sebuah upaya sistematis dalam rangka pemecahan masalah yang dilakukan peneliti agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan atau fenomena yang terjadi.
Dengan menggunakan metodologi penelitian, peneliti akan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan. Serta kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat dipercaya, sebab menggunakan pengukuran-pengukuran secara scientific.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
Diagram alir proses penelitian



Jenis Data dalam Penelitian

Langkah Dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.

Jenis Metode Penelitian

Terdapat banyak jenis metode jika kita lihat dari tingkat eksplanasi maka dapat metode penelitian dapat kita golongkan menjadi tiga (3) yaitu :
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai-nilai suatu variabel;
Penelitian komperatif adalah penelitian yang diadakan untuk membandingkan variabel-variabel penelitian dan terakhir adalah
Penelitian asosiatif atau penelitian hubungan maksudnya adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih.

Metode penelitian jika dilihat dari analisis dan jenis data maka dapat dikelompokkan menjadi dua (2) jenis penelitian yakni :
Penelitian kualitatif dan
Penelitian kuantitatif.

Berikut akan dijabarkan secara kompleks tentang bentuk-bentuk konkret dari penelitian –pengertian beserta contohnya- antara lain:
a.     Eksperimen
Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain, perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) desain penelitian ekperimen dibagi menjadi empat bentuk yakni, pre-experimental design, true experimental design, quasy experimental designdan factorial design.
Contoh:
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran TANDUR Berbantuan Web Interaktif Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Malang. (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Malang Tahun Ajaran 2010/2011). (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan).

b.     Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode  penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau menggunakan angka-angka. (Sukmadinata, 2006:5)
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, penelitian demikian disebut penelitan perkembangan (Developmental Studies). Dalam penelitian perkembangan ini ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.
Contoh:
Manajemen Pengembagan Kinerja Guru SMK se-Kabupaten Kuningan:  Studi Tentang Kepemimpinan Entrepeuneur Dan Sistem kompensasi Kreativitas dan Kinerja Inovatif. (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan).

c.     Korelasional
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel yang penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. (Sukardi, 2003:166)
Penelitian korelasi merupakan bentuk penelitian untuk memeriksa hubungan diantara dua konsep. Secara umum ada dua jenis pernyataan yang menyatakan hubungan, yaitu: (1) gabungan antara dua konsep, ada semacam pengaruh dari suatu konsep terhadap konsep yang lain; (2) hubungan kausal, ada hubungan sebab akibat. Pada hubungan kausal, penyebab diferensikan sebagai varibel bebas dan akibat direferensikan sebagai variabel terikat. Pada penelitian korelasi tidak ada kontrol atau manipulasi terhadap variabel.
Contoh:
Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Kompetensi Interpersonal Pada Remaja (Studi korelasi pada remaja tunanetra yang mengalami ketunanetraan tidak sejak dari lahir di PSBN Wyata Guna Bandung). (Sumber: repository.upi.edu).

d.     Komparatif
Penelitian kausal komparatif atau penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi variabel tersebut telah terjadi. Pendekatan dasar klausa komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya kemudian dia berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya.
Penelitian komparatif membandingkan situasi masa lalu dan saat ini atau situasi-situasi paralel yang berbeda, khusunya apabila peneliti tidak memiliki kontrol terhadap situasi yang diteliti. Penelitian ini bisa memiliki perspektif makro (misal: internasional,nasional) dan mikro (misal: komunitas, individu).
Contoh:
Studi Komparatif Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL)dengan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik dan Elektronika Di SMKN 12 Bandung. (Sumber: repository.upi.edu).

e.     Evaluasi
Penelitian evaluasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk memriksa proses perjalanan suatu program  sekaligus menguraikan fakta-fakta yang bersifat kompleks dan terlibat di dalam program. Misalnya adalah keefektifan, efisiensi  dan kemenarikan suatu program (Mukhadis, 2013:61).
Contoh:
Evaluasi Proses Pembelajaran TIK SMA Negeri di Kota Malang Berdasarkan Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses. (Deskriptif tentang kondisi proses pembelajaran mata pelajaran TIK SMA di Kota Malang Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah populasi 10 SMA Negeri dan sampel penelitian sebanyak 5 SMA Negeri).(Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan).

f.      Simulasi
Penelitian simulasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk mencari gambaran melalui sebuah sistem berskala kecil atau sederhana (model) dimana di dalam model tersebut akan dilakukan manipulasi atau kontrol untuk melihat pengaruhnya. Penelitian ini mirip dengan penelitian eksperimental, perbedaannya adalah di dalam penelitian ini membutuhkan lingkungan yang benar-benar serupa dengan keadaan atau sistem yang asli.
Contoh:Penggunaan Simulasi Monte Carlo Untuk Menentukan Nilai Outcome Pada Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pengambilan Keputusan pada Toko NAFC Collection). (Sumber: repository.upi.edu)

g.     Survey
Survey research designs are procedures in quantitative research in which investigators administer a survey to a sample or to the entire population of people to describe the attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the population. (Creswell, 2012: 376)
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi dan unit-unit kemasyarakatan dan lain-lain, tetapi sumber utamanya adalah orang. Desain survey tergantung pada penggunaan jenis kuisoner. Survey memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata, semakin besar sample survey semakin memberikan hasil akurat. Penelitian survei memiliki tiga tujuan utama yaitu menggambarkan keadaan saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk membandinkan, menentukan hubungan kejadian yang spesifik.
Contoh:
Stress and Burnout in Rural and Urban Secondary School Teachers. Journal of Educational Research. 1999. 92, pg. 287–293. (dalam Creswell, 2012:378)
             
h.     Studi Kasus
Sebuah studikasus adalah eksplorasi mendalam darisistem terikat (misalnya,kegiatan, acara, proses, atauindividu) berdasarkan pengumpulan data yang luas. Studi kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat didefinisikan sebagai suatu entitas atau objek studi yang dibatasi, atau terpisah untuk penelitian dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik. Penting untuk memahami bahwa kasus dapat berupa individu, program, kegiatan, sekolah, ruang kelas, atau kelompok. Setelah kasus didefinisikan dengan jelas, peneliti menyelidiki mereka secara mendalam, biasanya menggunakan beberapa metode pengumpulan data, seperti wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi.
Studi kasus kolektif; (a) melibatkan beberapa kasus, (b) dapat terjadi selama bertahun situs, dan (c) menggunakan banyak individu. Kerangka konseptual untuk studi kasus adalah bahwa dengan mengumpulkan informasi mendalam tentang kasus, peneliti akan mencapai pemahaman mendalam tentang kasus ini, apakah kasus itu adalah seorang individu, kelompok, kelas, atau sekolah.
Contoh:
Butera, G. 2005. Collaboration in the context of Appalachia: The case of Cassie. The Journal of Special Education, 39(2): 106–116.
Butera (2005) menggunakan studi kasus dan data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumen untuk menggambarkan kolaborasi tim dengan anak 4 tahun di West Virginia. (Stoner, 2010: 21)

i.      Teori Dasar (Grounded Theory)
Grounded Theory merupakan pendekatan yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan atau menemukan teori yang didasarkan pada studi fenomena. Dengan menggunakan grounded theory, peneliti sengaja (a) memilih peserta yang mengalami fenomena yang sedang dipelajari, (b) menganalisis data (yaitu, wawancara, dokumen, dan catatan), dan (c) mendekati fenomena yang diteliti tanpa prasangka pengertian. Kerangka konseptual ini memungkinkan suara peserta muncul , mensyaratkan bahwa peneliti mengidentifikasi tema utama atau konsep dari data peserta , dan memberikan jalan untuk mengembangkan teori dari perspektif peserta .
Most grounded theory researchers will begin with research questions but they do not start with a hypothesis, nor do they begin their investigation with a thorough review of the literature relating to their topic. They build up theory from their data and they do not wait until all data are collected before they begin the analysis stage. (Bell, 2005: 19)
Contoh:
Bays, D. A., & Crockett, J. B. 2007. Investigating Instructional Leadership For Special Education. Exceptionality, 15(3): 143–161.
Pendekatan grounded theory digunakan oleh Bays dan Crockett (2007) untuk menyelidiki kepemimpinan instruksional untuk pendidikan khusus di sekolah dasar. (Stoner, 2010: 22)

j.      Etnografi
Ethnographic researchers attempt to develop an understanding of how a culture works and many methods and techniques are used in this such us: participant observation, interview, mapping and charting, interaction analysis, study of historical records and current public documents, the use of demographic data. (Bell, 2005:16)
Etnografi adalah analisis mendalam dari kelompok sosial. Data biasanya dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Jenis penelitian ini berfokus pada membangun catatan perilaku dan kepercayaan dari kelompok dari waktu ke waktu. Etnografi mengharuskan peneliti berpartisipasi, baik sebagai pengamat atau peserta aktif, waktu interaksi yang cukup lama dengan kelompok yang diteliti. Kerangka konseptual etnografi adalah bahwa keterlibatan langsung ke dalam budaya kelompok akan memungkinkan peneliti untuk melihat dunia dari perspektif kelompok, dan melihat yang akan memberikan pemahaman tentang perilaku dan keyakinan kelompok.
Contoh:
Harry, Klingner, & Hart. 2005. African American families under fire: Ethnographic views of family strengths. Remedial and Special Education, 26(2): 101–112.
Harry, Klingner, dan Hart (2005) menerbitkan sebuah studi etnografi siswa Amerika keturunan Afrika dalam pendidikan khusus di sebuah distrik sekolah beragam budaya perkotaan. (Stoner, 2010: 22)

k.     Kultural
Penelitian kultural (budaya) merupakan penelitian yang dilakukan atas objek berupa unsur atau gejala budaya dengan menggunakan perangkat metodologis yang tercakup di dalam ilmu pengetahuan budaya. Unsur atau gejala budaya adalah unsur atau gejala yang terdapat di dalam suatu masyarakat yang berkaitan dengan perangkat nilai-nilai, pemikiran, dan hasil budi daya dalam bentuk interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya atau segi hasil pemikiran atau kreasi anggotanya yang terungkap dalam wujud tulisan atau benda-benda.
Contoh:
Identifikasi Ajen Budaya Sunda Dina Wawacan Jaka Bayawak.
(Sumber: repository.upi.edu).

l.      Historis
Penelitian historikal merupakan bentuk penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan fakta dan menarik kesimpulan atas kejadian masa lalu. Data primer dari penelitian ini adalah data yang bersifat historis, misalnya para arkeolog menggunakan sumber data berupa dokumentasi tentang masa lalu. Penelitian historikal dapat digunakan untuk menemukan solusi sementara berdasarkan kejadian masa lalu dan menggambarkan tren masa kini atau masa depan.
Kothari (2004) mengategorikan jenis penelitian histori ke dalam dua pendekatan, yaitu pendekatan perspektif –mempelajari kegiatan/agenda masa lampau sampai sekarang- dan pendekatan retroperpektif –mempelajari kegiatan/agenda saat ini kemudian dihubungkan dengan hal serupa di masa lalu-.
Contoh:
Seni Tradisi Gembyung di Kampung Ganceuy Kabupaten Subang 1975-1999 (Suatu Kajian Historis Terhadap Sosial Budaya Masyarakat). (Sumber: repository.upi.edu).

m.   Etnologi
Penelitian etnologi merupakan penelitian yang fokus kepada perilaku manusia. Peneliti lebih condong menggunakan interpretasi langsung dari perilaku subjek yang diteliti daripada melakukan interpretasi dari segi  teoritik. Peneliti harus berusaha untuk tidak nampak sebagai peneliti, karena bila tidak demikian interpretasi atas data yang didapat dari responden akan terpengaruh.
Contoh:
Eufemisme Dalam Bahasa Simalungun (Suatu Kajian Sosiolinguistik) (Sumber: repository.usu.ac.id).

n.     Penelitian Praktis (Penelitian Tindakan/Action Reasearch)
Action research designs often utilize both quantitative and qualitative data, but they focus more on procedures useful in addressing practical problems in schools and the classrooms. Action research designs are systematic procedures used by teachers (or other individuals in an educational setting) to gather quantitative and qualitative data to address improvements in their educational setting, their teaching, and the learning of their students(Creswell, 2012:577).
Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian yang berisi berbagai macam prosedur untuk menguraikan kasus-kasus yang bersifat mikro atau khusus. Simpulan dari penelitian tindakan langsung diberlakukan hanya untuk kasus yang diteliti dan tidak bisa digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih condok ke metode kualitatif yang sangat bergantung pada data penagamatan yang bersifat behavioralistik.
Contoh:
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Tentang Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Melalui Metode Simulasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III B SDN Cicadas 03 Gunung Putri Bogor). (Sumber: repository.upi.edu).



Sekian dari saya.. Wassalamualaikum

SUMBER :
http://ribhy.ini-aja.com/just/bahasa-indonesia-just/metodologi-penelitian/
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://mathematica.aurino.com/wp-content/uploads/2010/04/041710_1819_RUANGLINGKU1.png&imgrefurl=http://mathematica.aurino.com/%3Fp%3D570&usg=__SPzne32hh7P47QIXmu4Fb8u7AaM=&h=343&w=580&sz=8&hl=en&start=9&sig2=RhbW_s7zbre5LGrrDqclpA&zoom=1&tbnid=TH9rRut5OrX39M:&tbnh=79&tbnw=134&ei=EfF_UeOJN8mKrQek1IGQDw&prev=/search%3Fq%3Dproses%2Bpenelitian%26um%3D1%26hl%3Den%26tbm%3Disch&um=1&itbs=1&sa=X&ved=0CDwQrQMwCA

http://www.perpussekolah.com/2016/03/19-pengertian-metodologi-penelitian-menurut-para-ahli.html
https://www.statistikian.com/2016/11/metodologi-penelitian.html
http://rinawssuriyani.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-metode-dan-metodologi.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808346/pendidikan/metodologi-penelitian.pdf
https://idtesis.com/definisi-dan-jenis-jenis-metodologi-penelitian/
http://penjual-mimpi.blogspot.co.id/2014/09/jenis-jenis-metode-penelitian-beserta.html